Waktu berjalan menyusuri seribu langkah kaki ini. Tak terasa sudah begitu lama aku meninggalkan setitik kehidupan kelam di masa lalu yang membuat aku merasa trauma dengan makhluk yang bernama laki-laki. Setitik rasa itu masih hinggap di sini. Di sisi sudut terdalam hati ini. Perasaan benci, sedih, kecewa, terluka, dan sayang melebur menjadi satu. Teringat kembali ucap janji manis yang pernah diucapkan dari bibir indahnya. Semua mimpi-mimpi indah yang di janjikan untuk masa depan. Ah…tapi semua itu hanya mimpi yang tak pernah bisa menjadi kenyataan. Sekuat apapun aku berusaha untuk mewujudkan semua mimpi dan harapan indah itu.
Seseorang yang selalu aku percaya dan selalu aku hormati. Ternyata hanya sosok kecil seorang penghianat yang tak pantas untuk di hormati. Karena tidak hanya padaku janji-janji itu ia lontarkan beribu kali. Bukan hanya seorang saja yang sudah terpana oleh semua kasih dan perhatian yang dia berikan.Arrgghh…terkadang aku berpikir bahwa hidup ini tidak adil.
Mengapa disekitarku banyak yang bahagia dengan pasangan-pasangan mereka. Meraka bisa merajut tali kasih yang indah tanpa ada sesuatu hal yang mereka takuti. Pengkhianatan dan perpisahan. Memang tak selamanya apa yang kita harapkan akan berjalan sempurna sesuai keinginan kita. Tidak juga terhadap hidupku. Apa yang aku harapkan dan aku inginkan tidak selamanya indah. Ada kalanya semua itu jauh dari kesempurnaan dan keindahan.
Tapi aku harus yakin bahwa suatu saat aku bisa seperti mereka. Yang bahagia dengan pasangannya. Hidup tidak berhenti sampai di sini. Masih banyak hal yang lebih bermanfaat dan lebih penting daripada itu semua. Masih banyak hal yang bisa aku lakukan untuk membuat hidupku lebih bermakna, berwarna dan lebih hidup. Tidak hanya cinta yang harus dipikirkan. Tapi cita juga penting untuk kehidupan di masa depan. Tanpa cita, hidup tak berarti apa-apa. But, tanpa cinta, cita dapat berjalan apa adanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar